Monday, August 25, 2014

Sabar Dalam Menjalani Kehidupan

Sabar harus menjadi sifat manusia untuk mencapai cita-citanya. Memang tidak mudah, kecuali bagi orang yang ikhlas. Dengan sabar akan mendapatkan pertolongan, karena sesusungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan. Kesuksesan bersama orang-orang bersabar. Sabar dalam menjalankan kebenaran, menggapai impian, dan sabar dalam menjauhi maksiat, maksiat dalam perilaku, maksiat dalam pekerjaan, maksiat dalam mencari rizki yang halal dan sabar menjalankan ketaatan.

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),

(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;

(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum" (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
(Q.S Ar Ra'd ayat 22-24)

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 151)
Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

Ketahuilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan keluar selalu mengiringi cobaan dan kemudahan itu selalu mengiringi kesusahan.

Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Tirmidzi)

Sifat sabar selalu diikuti tindakan, untuk lebih baik di masa mendatang. Karena apapun yang dicita-citakan jika tanpa kerja keras, maka akan sulit terwujud. Bagaimana mungkin hidup akan berubah sementara masih senang dengan sifat malas.

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan (Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka) yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Ra'd: 11)

^Baca juga: Perilaku patuh menimbulkan rasa sayang.

No comments:

Post a Comment