Thursday, January 29, 2015

Menanggapi Ide-ide yang Muncul di Benak Anda

Ilustrasi meja kerja. Credit: pexels.com
Halo pembaca! Saat ide terbesit di kepala Anda, itu harus disikapi dengan bijak. Saat Anda bersemangat, Anda ingin buat ini-buat itu, sedangkan sekarang masih fokus pada satu pekerjaan atau pendidikan. Bagaimana menanggapinya?

Pertama, Anda bersyukur otak masih bekerja dengan optimal. Bersyukur Anda masih mempunyai mimpi (cita-cita), sebab itu menandakan Anda masih semangat dalam menjalani hidup ini. Jika semangat tidak ada lagi, hidup tak berarti lagi, bukan?

Kedua, analisa setiap ide yang datang, sebab tidak semua ide layak diwujudkan. Misalnya tatkala ide bertentangan dengan agama atau hukum negara. Selain itu, apakah waktu memungkinkan jika ide itu diwujudkan sembari Anda melakukan aktivitas seperti biasa. Pertanyaannya? Mampukah Anda membagi waktu antara pekerjaan utama dengan jika ide Anda benar-benar diwujudkan.

Anda punya pekerjaan utama yang menjadi prioritas yang tidak bisa Anda abaikan. Jika keduanya layak dijalankan, Anda luar biasa.

Ketiga, kesiapan mental dan fisik Anda. Jika Anda seorang mahasiswa atau pegawai sambil mewujudkan ide Anda, berarti mental dan fisik Anda benar-benar diuji. Anda 'tidak boleh' sakit dan siap menerima setiap tantangan yang datang. Kesehatan fisik harus benar-benar dijaga, misalnya dengan asupan makanan bergizi dan tidur cukup.

Keempat, tidak harus begadang. Kesehatan merupakan investasi jangka panjang, jangan berpikir akan menjalani hidup sehat setelah sukses, itu merupakan prinsip yang salah. Kesehatan dijaga mulai dari sekarang sampai tutup usia. Jadi, jangan korbankan waktu tidur Anda demi menjalankan dua pekerjaan sekaligus. Ingat, tubuh Anda butuh istirahat, itu adalah hak tubuh yang wajib dipenuhi.

Kesimpulannya, Anda tidak bisa melarang otak Anda untuk memberikan ide-ide dan terkadang selalu menarik dan menantang. Tetapi yang perlu adalah menanggapinya dengan bijak. Pikirkan pelan-pelan dan lihat kondisi Anda, jika tidak memungkinkan sebaiknya batalkan saja atau tunda, tunggu waktu luang datang dan wujudkan.

Sunday, January 25, 2015

Susah Mendapatkan Teman Karena Pelit Senyum

Manusia, makhluk sosial. Credit: pexels.com
Halo pembaca! Apakah Anda merasa tidak menarik dan susah mendapatkan teman? Kalaupun ingin berteman dan saat berkumpul, Anda seperti tetap merasa sendiri, tidak bisa berbaur dengan orang lain? Tanyakan diri Anda, apa Anda pelit senyum? Selalu bermuka masam saat bertemu orang? Atau tidak mau menyapa saat bertemu dengan orang-orang di sekeliling Anda.

Sebenarnya rahasianya sangat sederhana untuk mudah mendapatkan teman dan akrab; menyapa teman ketika berjumpa, pamit ketika pulang dan senyum. 3 jurus ampuh ini saja sudah cukup, Anda tidak perlu membanyol dan berusaha keras untuk membuat lelucon untuk mencairkan suasana. Tetaplah menjadi diri sendiri dengan karakter bawaan Anda selama menjalankan 3 rumus tadi.

Saat Anda bertemu teman, menyalaminya dan senyum itu memberikan perasaan padanya bahwa keberadaannya penting bagi Anda, ia diakui dan merasa dihormati. Tetapi jika sebaliknya, saat berpapasan Anda malah mengalihkan pandangan maka kata 'persahabatan' akan jauh dari harapan.

Jika Anda sebagai anak kos, Anda perlu menerapkan rasa sopan santun kepada teman Anda. Misalnya bertutur 'kak/bang' jika umur Anda lebih muda, mengucap salam dan mengetuk pintu sebelum masuk kamar teman Anda, tidak menyetel speaker terlampau keras sehingga membuat teman di sebelah kamar terganggu waktu istirahatnya.

Ketahuilah, Anda harus rendah hati jika ingin mendapatkan teman. Meskipun Anda merasa pintar, berpangkat tinggi, kaya tetapi harus tetap menanamkan sifat rendah hati. Raut wajah Anda sudah cukup membuat orang di sekitar Anda memberikan penilaian terhadap Anda, apakah Anda orangnya 'asyik' atau 'membuat bosan'. Maka, biasakanlah memasang wajah senyum saat bertemu orang-orang di sekitar Anda, karena saat Anda senyum, secara tidak langsung Anda mengatakan "kamu berarti bagi hidupku".

Thursday, January 22, 2015

Penulis Harus Banyak Membaca dan Berlatih

Ilustrasi membaca. Credit: pexels.com
Halo penulis! Anda harus sudah dahulu paham dan menguasai suatu materi sebelum menuliskannya menjadi artikel. Itu adalah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar. Tak mungkin Anda bisa menulis artikel berkualitas tanpa menguasai apa yang Anda tulis.

Contoh sederhananya, Anda menulis artikel tentang cara bersepeda yang benar sedangkan Anda sendiri tidak mempunyai sepeda dan bahkan belum bisa bersepeda. Tak dapat dibayangkan bagaimana bentuk tulisan Anda.

Contoh lainnya, seseorang menulis tentang artikel pemrograman web (php) sedangkan ia sendiri belum mengerti apa yang tulis, hanya mengandalkan copy-paste dari blog lain. Jika dari sumber awal artikel tersebut ada kesalahan maka kesalahan tersebut menjadi berantai. Bila artikel itu dibaca oleh orang yang ahli dibidang php, tentu berkesempatan mendapat respon yang kurang mengenakkan.

Menulis bukan hanya tentang uang dan trafik kunjungan. Menjadi penulis itu harus lebih pintar dari pembaca, tentu itu seharusnya. Meskipun hanya pada artikel yang dibahas itu saja. Maka untuk memperluas wawasan penulis perlu juga membaca dan tentunya berlatih.

Untuk menemukan inovasi baru dalam berkarya, penulis perlu membuat terobosan baru, dalam hal ini tentang teknologi. Misalnya, produk yang banyak pesaingnya harus saling berpacu menciptakan terobosan baru, misalnya dari segi rasa. Lihat saja bagaimana revolusi mie instan Indomie menghadirkan varian rasa yang kemudian diikuti oleh merek mie instan lainnya.

Jika diperlukan berlatih dalam berbahasa asing juga merupakan bagian dalam meningkatkan karir, contohnya seorang wartawan yang memahami bahasa Inggris akan lebih utama daripada yang hanya bisa bahasa Indonesia. Seorang karyawan juga demikian, yang mempunyai keahlian di atas standar pasti mendapat perhatian lebih dari pimpinan perusahaan.

Semakin banyak yang Anda tahu semakin banyak yang bisa Anda tulis. Demikian juga sebaliknya.

Tuesday, January 20, 2015

Tips Menulis Artikel Dibanyak Blog

Ilustrasi menulis artikel. Credit: pexels.com
Mengurus blog lebih satu dengan tema khusus memang memberikan tantangan tersendiri. Penulis merasakannya sendiri yang mengurus 5 blog masing-masing dengan tema khusus (tidak dicampur). Misalnya blog belajar HTML khusus untuk artikel yang berkaitan dengan HTML saja.

Di saat giliran menulis artikel HTML, belum ada ide tetapi di saat bersamaan sudah ada ide menulis blog lain dengan tema internet tetapi baru kemarin di update. Bagaimana dengan kondisi seperti ini? Jawabannya, jangan terpaku dengan blog HTML, tulislah artikel untuk blog internet tadi, sembari mencari ide untuk blog HTML.

Intinya Anda yang sama seperti saya mengurus banyak blog tidak boleh terpaku pada satu blog sehingga menghabiskan waktu secara percuma, sementara sudah ide untuk blog lain.

Tidak masalah pertumbuhan blog ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat. Tapi jika semuanya cepat maju tentu sebuah pencapaian yang sempurna. Tetaplah menulis dengan sepenuh hati dan tidak tertarik dengan praktek "copy-paste" artikel. Mencintai karya dengan tetap berlatih setiap hari kelak akan menuai hasil.

Jika Anda merasa bosan dan malas untuk menulis, ingat kembali apa tujuan Anda menjadi seorang blogger? Ingat kembali target Anda sebagai penulis online. Dengan demikian Anda mulai fokus dan bertarung kembali menulis artikel terbaik untuk bisa dilirik mesin pencari Google.

Sunday, January 18, 2015

Menulis Artikel Bukan Dianggap Sebagai Beban

Menulis (ilustrasi). Credit: pexels.com
Halo blogger! Apakah Anda merasa bosan dengan setiap hari harus menulis artikel di blog?

Tahun 2015 persaingan blog semakin ketat. Perkembangan internet di Indonesia meningkat begitu juga dengan layanannya seperti kehadiran teknologi 4G.

Dengan demikian akan 'menjamurnya' para blogger baru yang siap menantang kita yang telah dahulu berkecimpung di dalamnya. Selain itu kebanyakan blog dari Indonesia memasang iklan sebagai sumber penghasilan, yang populer adalah menjadi publisher Adsense dari Google. Jika Anda salah satunya, maka 'pesaing' baru siap menantang Anda.

Periode sulit membangun blog adalah saat blog belum menghasilkan dollar dan saat sudah berjaya kemudian mempertahankannya. Menulis artikel setiap hari dan belum tentu dilirik mesin pencari seperti Google membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Tetapi setelah blog terkenal bukannya tekanan semakin ringan malah semakin berat karena apa yang ditulis akan selalu mendapat respon banyak dari pembaca, sehingga mulai timbul pikiran bagaimana menulis artikel semenarik mungkin tanpa ada kekurangan.

Semua itu akan terasa seperti air mengalir jika bukan menganggapnya sebagai beban. Jalanilah hari-hari seperti biasa dan tetap menulis dari ide-ide yang muncul tanpa berpikir terlalu lama karena ide yang muncul 'tidak fantastis'.

Begitu pun dengan yang sedang 'membangun' blog, tidak merasa putus asa dan terus berusaha menulis artikel sebaik mungkin tanpa merasa terbebani. Anda tidak usah menggunakan bahasa 'tingkat tinggi' dengan harapan pembaca mengatakan 'wah' dan menilai Anda adalah orang 'hebat'.

Setiap tulisan punya gaya tersendiri dan ini adalah ciri keunikan setiap artikel, Anda harus mencintai itu dengan syarat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta dengan pemaparan sederhana, tidak berbelit-belit.

Thursday, January 15, 2015

Menjaga Kesehatan Modal Penting dalam Membangun Karir

Hidup berpacu dengan waktu. Credit: pexels.com
Halo pembaca! Masa muda adalah masa 'emas' karena Anda memiliki semuanya untuk menjadi orang sukses, salah satunya tubuh yang sehat dan masih kuat sekali. Anda masih jauh dari penyakit orang menua seperti sakit pinggang, penglihatan rabun, mudah lelah dan tak punya semangat berapi-api lagi. Orang yang sudah tua tak terlalu berambisi lagi karena sadar faktor fisik sudah tak mendukung lagi.

Jadi, sebuah kerugian besar jika masa muda dilewatkan begitu saja tanpa ada usaha untuk membangun masa depan, baik itu karir atau menjadi seorang wirausaha. Merupakan kekeliruan jika masa muda terlalu dipusingkan dengan urusan asmara. Sukseskan diri dahulu baru memikirkan insan yang bernama wanita.

Untuk bisa optimal dalam belajar maupun bekerja tentu tubuh harus sehat, tidak mungkin bisa optimal bekerja atau belajar dalam keadaan sakit. Sehat itu sangat mahal harganya meskipun terasa ketika saat sakit, meskipun itu sakit ringan seperti flu. Susahnya tidur di malam hari karena hidung tersumbat seharusnya sudah cukup menyadarkan kita bahwa sakit itu tidak enak, maka perlu mengontrol diri sendiri untuk menjalani hidup sehat.

Salah satu hal mendasar saya pikir adalah jam tidur. Untuk bisa sukses menurut saya tidak perlu begadang, hanya perlu menjalankan prinsip 'cepat tidur lebih cepat bangun'. Tidur larut malam membuat sulit bangun di pagi (shubuh). Selain itu bangun setelah matahari terbit membuat tubuh terasa panas dan cenderung mengantuk sepanjang hari.

Seterusnya baru makanan dan minuman yang dikonsumsi dan tidak merokok. Makanan harus memenuhi gizi tubuh dan tidak sering minuman berkemasan, minum air putih saja. Tidak merokok sudah menyangi tubuh di masa kini dan masa yang akan datang. Efek rokok akan lebih merongrong ketika sudah mulai menua dan penyesalan di saat itu sudah tak berguna.

Prinsip hidup saat usia mulai menua baru lebih peduli dengan kesehatan tubuh bukan prinsip yang benar, sebab kesehatan itu dijaga mulai dari sekarang sampai ajal menjemput. Kesehatan itu seperti investasi jangka panjang yang harus dijaga sebaik mungkin.

Monday, January 12, 2015

Tips Supaya Tetap Semangat Menulis!

Menulis dengan notebook butut.
Halo pembaca! Rutinitas yang berulang membuat kita terkadang bosan saat hendak menulis. Rasa bosan ini timbul biasanya karena trafik blog tidak berkembang (stagnan) atau malah turun, pendapatan berkurang, kehabisan ide, mengantuk atau lagi ada masalah pribadi terhadap orang lain. Namun bagaimanapun, tidak bisa tidak harus tetap menulis agar segera sukses bagi yang belum, dan bisa menjadi jaya untuk yang sudah sukses.

Kita bersemangat dalam melakukan aktivitas karena adanya tujuan yang hendak dicapai. Seorang siswa belajar semangat saat menghadapi ujian karena ingin mendapatkan nilai yang memuaskan, seorang calon karyawan semangat menjawab soal test dan wawancara dengan harapan diterima perusahaan. Begitu pun kita seorang penulis, ingin tulisan kita 'dilirik' Google atau jika menulis buku, bukunya laku keras.

Kita harus selalu ingat bahwa banyak pesaing yang siap berkompetisi dengan kita. Siapa yang paling rajin dialah pemenangnya. Maka untuk itu, menjaga semangat merupakan modal penting dalam dunia blogger selain konsitensi, tentunya. Berikut beberapa tips penulis bagikan untuk Anda agar semangat Anda tetap terjaga:

1. Saat artikel ini ditulis, penulis mengasuh 5 blog dan menulis setiap hari, setiap blog khusus untuk satu topik. Untuk mengurangi bosan penulis mengupdate blog satu per satu, agar lebih fokus dalam mencari ide. Misalnya hari ini untuk blog pertama, setelah diupdate, baru lanjut ke blog berikutnya, begitu seterusnya. Dengan topik berbeda-beda penulis merasa tidak bosan.

2. Menulis tidak selalu di kamar. Cobalah sesekali menulis di teras rumah Anda, apalagi di depan rumah terdapat pohon rindang. Suasana sejuk di siang hari yang panas membantu otak untuk berpikir lebih baik.

3. Rasakan betapa berharga waktu. Jika Anda merasakan biasa saja ketika melewatkan waktu produktif tanpa menulis maka keseriusan perlu dipertanyakan. Jika telah memasang target dan menjaga semangat maka melewatkan waktu secara percuma merupakan kerugian besar.

Itulah tips sederhana yang bisa Anda coba, ada tambahan? Silahkan sebut di komentar.

Saturday, January 10, 2015

Rasa Malas Menulis Timbul? Ingat! Anda akan Menikah

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com
Halo penulis online! Untuk menjadi penulis sukses dibutuhkan konsitensi. Kita harus melawan rasa malas dan harus tetap menulis agar blog bisa naik atau paling tidak bertahan dari persaingan blog lain. Setiap harinya begitu banyak artikel ditulis para blogger lain yang siap 'menjegal' posisi pertama di pencarian Google. Jika kita memilih menyerah pada rasa malas maka kita telah tertinggal jauh dari persaingan.

Sebagai seorang pemuda, tanggung jawab dan tantangan begitu besar di masa depan yang kelak menjadi seorang suami. Para pemuda akan menjalani pernikahan dan berusaha membentuk keluarga bahagia. Tentu faktor finansial sangat diperlukan dalam berumah tangga. Seorang suami sebagai pencari nafkah harus bekerja keras untuk mencari rezeki yang halal.

Apapun profesinya tidak menjadi masalah, yang penting halal. Di sini yang kita singgung adalah profesi penulis (blogger).

Kita tahu, masa muda merupakan periode 'emas', pada saat itu tubuh sedang kuat-kuatnya, pikiran begitu 'liar' ingin menjadi 'ini-itu', buat 'ini-itu'. Sesuatu yang hal wajar karena semangat masih tinggi, fisik sehat meskipun terkadang dari segi modal terbatas. Tetapi itu tidak menjadi alasan untuk tidak berkarya.

Jadi, saat Anda merasa bosan, malas, stres karena rutinitas menulis artikel, ingatlah Anda akan menikah dan harus mencari nafkah untuk istri. Beban berat ada dipundak Anda, maka buanglah jauh-jauh rasa malas itu dan bayangkanlah hal-hal indah tentang pernikahan, maka Anda akan bersemangat kembali.

Bagi yang sudah menikah, bagaimana? Seharusnya untuk yang sudah menikah tidak perlu dibahas lagi, tuntutan hidup sudah jelas di depan mata. Rasanya, memangdang istri dan anak-anak sudah cukup memacu kembali semangat ke level teratas.

Thursday, January 8, 2015

Jangan Celakakan Pembaca Karena Tulisan Anda!

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com
Halo penulis online! Profesi Anda termasuk salah satu profesi mulia. Mengapa? Karena Anda mengajarkan ilmu kepada pembaca secara gratis - Anda memberikan solusi dari suatu pertanyaan yang mereka cari di Google, kemudian Google memilih dan menunjukkan link ke artikel Anda. Pembaca pun senang masalahnya teratasi.

Kesimpulannya, Anda menulis hal yang bermanfaat dan Anda pun mendapat pahala atas apa yang Anda tulis. Luar biasa, bukan? Di samping itu, Anda mungkin menempatkan iklan di situs atau blog Anda sebagai sumber pendapatan. Itu adalah hak perogratif Anda atas suatu hasil karya.

Namun, semua berubah saat Anda menulis artikel sesat dan menyesatkan. Contohnya menulis artikel yang mengandung konten porno, artikel perjudian, jual-beli barang haram, praktek perdukunan yang membuat kesyirikan dan lainnya yang akan merugikan banyak orang. Konten porno yang dimaksud di sini konten yang mengandung konten vulgar yang sama sekali hanya untuk memuaskan nafsu. Seperti foto wanita seksi, telanjang ataupun video porno.

Jika berbuat demikian, Anda telah mencelakakan diri sendiri dan juga pembaca. Anda telah menjadi agen yang menyesatkan banyak orang. Anda mendapat dosa atas perbuatan Anda dan turut menanggung dosa orang yang menikmati konten Anda. Rugi dua kali.

Marilah kita menjaga diri dari hal demikian, masih banyak konten yang bermanfaat yang bisa dibagikan kepada pembaca. Jangan menyediakan media untuk berbuat keburukan tetapi sediakan media yang membawa kepada kebaikan.

Tuesday, January 6, 2015

Coba Suasana Baru, Tulis Artikel di Luar Meja Kerja!

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com
Halo blogger! Apakah Anda terbiasa menulis artikel di meja kerja Anda? Atau mungkin di ruang tamu atau di depan tv? Cobalah sesekali menulis di teras rumah, apalagi di halaman rumah ada pepohonan yang membuat udara terasa sejuk. Pasti menyenangkan sekali!

Jika laptop atau notebook Anda baterainya telah rusak dan harus menggunakan charger untuk dayanya, Anda tidak perlu khawatir Anda hanya membutuhkan kabel stop kontak beberapa meter dan colok ke colokan listrik terdekat di dalam rumah (misalnya dari ruang tamu).

Jika Anda tinggal di lingkungan yang panas seperti di dekat pantai tentu ini cocok untuk Anda. Cuaca panas membuat gerah apalagi jika kamar Anda ada di lantai 2 (rumah bertingkat) dan tidak terdapat AC. Selain itu, pandangan mata lebih luas tidak sebatas melihat dinding kamar Anda sehingga lebih membuka inspirasi. Hembusan angin sepoi-sepoi mendinginkan otak yang saat itu bekerja keras.

Bila perlu sediakan juga disamping Anda air mineral dan makanan ringan. Sembari menulis dan rasa haus timbul Anda tidak perlu lagi beranjak dari tempat duduk Anda karena sudah tersedia di dekat Anda.

Saturday, January 3, 2015

Menjadi Penulis Hebat: Pahami Bahasa Indonesia dengan Baik

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com
Halo penulis online, apakah Anda merasa sulit sekali untuk menulis artikel dengan lancar dan mengalir? Menulis 2 paragraf saja rasanya sulit.

Selain Anda paham dengan materi yang akan disampaikan penguasaan, bahasa juga menjadi penentu untuk bisa menulis artikel dengan paragraf lengkap. Kedengarannya memang sepele tetapi sangat menentukan untuk menjadi penulis hebat.

Bahasa merupakan media penyampai apa yang ada di pikiran Anda kemudian 'dituangkan' dalam tulisan. Bisa atau tidaknya Anda dalam berbahasa Indonesia sangat menentukan artikel Anda 'enak' dibaca dan mudah dipahami. Sebab meskipun ada banyak ide di dalam benak Anda tetapi kekurangan kosa kata bahasa membuat Anda kesulitan dalam menyampaikannya, apalagi jika disampaikan secara lisan.

Saat Anda berada di sekolah, kampus dan tempat kerja sudah seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Meskipun Anda sangat cinta sekali dengan bahasa daerah Anda tetapi mencintai bahasa Indonesia juga perlu untuk menunjang karir Anda sebagai penulis. Jadi, hal yang keliru Anda merasa minder karena diejek teman yang menggunakan bahasa Indonesia di tempat resmi karena Anda sudah berada di jalur yang benar.

Kebiasaan baik ini akan berpengaruh kepada luasnya kosa kata Anda sehingga sangat baik dalam menentukan kata demi kata yang tepat sehingga membentuk tulisan yang mudah dipahami. Selain itu, Anda juga perlu mempelajari EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) contohnya penggunaan awalan di, ke, dari. Kapan awalan ini digabung dan kapan dipisah. Penulis pikir ini merupakan modal dasar dalam menulis disamping terus berlatih setiap hari dan memperbanyak wawasan sehingga 'menelurkan' tulisan berkualitas.