Saat bangun pagi, sejumlah pekerjaan telah menanti. Mulai dari pelajar, mahasiswa, dosen, guru, pegawai masing-masing sudah siap untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Untuk menjalankan tugas-tugas secara baik, dibutuhkan tubuh yang sehat, bugar dan pikiran yang jernih. Jasmani dan rohani harus sama-sama siap, karena jika jasmani saja siap tetapi rohani (semangat) tidak, maka menjalani hari terasa berat dan malas. Semangat siap tetapi badan sakit, juga tidak maksimal, langkah dan gerak menjadi terbatas.
Salah satu musuh atau pembunuh cita-cita adalah rasa malas. Sebelum rasa malas menguasai kita, maka kita perlu melawannya. Berikut beberapa cara agar dalam menjalani aktivitas seharian terasa bersemangat, dengan harapan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target, teridiri dari segi fisik dan spritual.
Dari segi fisik:
Bangun sebelum subuh
Bangun sebelum subuh jauh lebih bersemangat daripada setelah matahari terbit. Untuk bisa bangun tepat waktu, tentu dengan tidur dengan tepat waktu pula. Tubuh butuh tidur (istirahat), jadi tidak logis menginginkan semangat sepanjang hari, sedangkan malam harinya begadang. Menjalani hari dengan rasa mengantuk berat membuat susah berkonsentrasi.
Olahraga setelah bangun
Setelah shalat subuh berjamaah, waktunya siap-siap untuk olahraga. Paling simpel dengan jogging, atau dengan istilah lari santai. Jangan terlalu berat, tapi usahakan sampai berkeringat, meskipun baju tidak sampai basah, paling tidak tubuh terasa berkeringat.
Sarapan bergizi
Bagaikan mesin, tubuh butuh energi, butuh pemasukan. Setelah merasa cukup dengan olahraga, selanjutnya sarapan dengan makanan bergizi. Saya biasanya sarapan dengan bubur kacang hijau dicampur ketan. Anda bisa mencoba makanan lain, yang penting bergizi dan mengenyangkan, dan tentunya sehat.
Tidak tidur lagi
Setelah sampai di rumah dan mandi, jangan tidur lagi. Tidur di pagi hari merupakan kebiasaan buruk. Pagi hari itu waktunya beraktivitas. Sebab jika tidur lagi, tubuh terasa panas, dan sepanjang hari terasa mengantuk terus.
Selanjutnya, dari segi spritual:
Shalat tepat waktu
Jika direnungkan, waktu shalat itu sangat sesuai dengan waktu aktivitas. Subuh harus bangun, karena menandakan pagi telah tiba. Dzhuhur kita berhenti, karena waktunya sudah siang, sudah waktunya untuk makan siang, mungkin istirahat (tidur maksimal 1 jam). Begitupun waktu ashar, waktunya istirahat, segarkan pikiran dan hati dengan shalat. Dan dengan minimal 5 kali berwhudu dalam sehari semalam, itu sudah menjaga kebersihan, belum lagi ditambah mandi, minimal 2 kali sehari.
Sadar, waktu begitu terbatas
Hari ini adalah milik kita, besok belum tentu lagi masih hidup. Selagi masih ada waktu, sehat, manfaatkan sebaik-baiknya untuk bekerja mencari nafkah yang halal lagi baik.
"Jika kamu berada di sore hari, jangan menunggu pagi hari, dan jika engkau di pagi hari janganlah menunggu sore, manfaatkanlah masa sehat. Sebelum datang masa sakitmu dan saat hidupmu sebelum datang kematianmu". (HR. Bukhari)
Pagi hari itu berkah
Jangan melewatkan pagi hari begitu saja, karena di pagi hari terdapat berkah dan keberuntungan. Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar). Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi hari mereka (bangun fajar). (HR. Ahmad)
^Baca juga: Makan tidak berlebih-lebihan.
No comments:
Post a Comment