Friday, November 21, 2014

Masalah Hidup Membuat Kita Rendah Hati

Butuh bantuan (ilustrasi), by: pexels.com
Manusia berpotensi besar sombong ketika dirinya merasa hebat, tak butuh orang lain, orang lain dianggap 'kecil' tak berarti. Tetapi semua berubah saat ia membutuhkan pertolongan, sifat mengiba pun muncul, yang dulunya bersuara keras ketika berbicara berubah menjadi seperti orang yang belum makan. Begitulah sifat manusia sombong.

Untuk menghindari sifat ini, kita senantiasa diberi masalah dalam hidup ini. Ada masalah yang bisa diselesaikan sendiri dan ada masalah yang harus membutuhkan orang lain. Masalah kedua inilah yang menyadarkan kita bahwa kita manusia makhluk sosial, tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Foto: pexels.com
Semakin kaya atau semakin tinggi jabatan seseorang, maka semakin tinggi 'ketergantungan'-nya kepada orang lain. Contohnya orang kaya, makanannya dimasak pembantu, begitu juga pakaiannya dicucikan, sampai-sampai piringnya setelah makan masih membutuhkan tenaga pembantunya untuk mencucinya (membereskannya).

Disinilah peran masalah mendewasakan kita, membuka pikiran dan hati kita, menyadarkan kita akan pentingnya sifat rendah hati, membuat jauh-jauh sifat sombong dari dalam diri kita. Iblis yang dahulunya di syurga terusir karena kesombongannya tidak mau 'sujud' (mengakui keutamaan) Nabi Adam, apalagi kita yang masih di dunia, bisa jadi kita sangat dibenci dan di akhirat masuk neraka.

Ingat, semakin tinggi 'posisi' kita semakin besar godaan untuk sombong, dan yang paling celaka adalah sudah miskin sombong lagi, ini tipe yang paling parah, tidak tahu diri. Tetap memelihara sifat rendah hati, sebab sifat inilah yang disukai, bukan sombong.

Sekian pesan singkat dari penulis untuk diri penulis dan kita semua, tetaplah rendah hati.

No comments:

Post a Comment