Wednesday, April 1, 2015

4 Sikap Harus Dimiliki Saat Menyusun Skripsi

Menyusun skripsi tidak dibilang susah tetapi juga tidak gampang. Skripsi bisa diselesaikan dengan sikap sabar, tekun dan pantang menyerah.

Lulus kuliah (ilustrasi).
Image courtesy of renjith krishnan at FreeDigitalPhotos.net
Skripsi tanda lulus kuliah
Harus diakui, sepintar apapun seorang mahasiswa, ia belum dikatakan lulus kuliah jika belum menyelesaikan skripsi. Skripsi salah satu syarat mutlak untuk mendapatkan gelar sarjana. Pintar saja tak cukup untuk bisa menyelesaikan skripsi jika tidak sifat sabar di dalam diri.

Mungkin ada yang menganggap skripsi itu tidak terlalu penting dengan alasan skripsi tidak dibutuhkan untuk mencari pekerjaan. Bisa juga berdalih bahwa di antara orang-orang paling berpengaruh di dunia seperti pencipta jejaring sosial Facebook toh tak lulus (drop out) dari bangku kuliah. Dalih ini memang benar adanya, tetapi jika bisa lulus kuliah dan juga sukes, kenapa tidak?

Skripsi untuk orangtua
Orangtua tidak mau tahu, anaknya lulus kuliah dan mendapatkan gelar sarjana. Pemikiran mereka sesederhana itu. Jika Anda termasuk orang yang benci skripsi, maka Anda harus berlapang dada dan menurunkan ego, menuruti orangtua wajib.

Setelah Anda paham begitu pentingnya skripsi, maka berikut adalah 4 sikap yang perlu dijaga selama menyusun skripsi:

1. Sabar
Sifat sabar sangat menentukan cepat atau lambat dalam menyusun skripsi. Sabar saat mengerjakan, sabar saat bimbingan dan sabar memperbaiki lembaran-lembaran skripsi. Saat bimbingan misalnya, harus sabar menunggu untuk giliran bimbingan (menunggu antrian), dan sabar ketika bab-bab skripsi yang dibawa sudah 3 hari belum juga sempat dibaca pembimbing.

2. Tekun
Saat skripsi biasanya seluruh matakuliah sudah tuntas - tak ada lagi tatap muka bersama dosen, dengan begitu tidak ada yang memaksa untuk pergi ke kampus, tidak ada istilah lagi terlambat masuk jam kuliah, tidak ada lagi tugas. Rasa nyaman ini bisa membuat timbulnya rasa malas. Jangan sampai ini terjadi, seharusnya harus lebih tekun lagi daripada saat masa-masa kuliah.

3. Pantang menyerah
Saat bimbingan pasti banyak coretan di sana-sini, ditambah lagi buku referensi yang juga belum ketemu. Sudah begitu, kadang coretan tidak tahu apa salahnya, sebabnya coretan susah dibaca. Di saat seperti ini, mental benar-benar diuji. Dibutuhkan sikap pantang menyerah untuk menghadapinya.

4. Tak suka menunda
Setelah mendapati banyak kesalahan dalam penulisan, maka segeralah untuk memperbaiki satu per satu. Jangan tunggu nanti atau besok, mulailah sekarang. Mulailah dengan sedikit demi sedikit, toh akan kelar juga.

Apa pendapatmu tentang skripsi?

No comments:

Post a Comment