Foto ilustrasi. Credit: pexels.com |
Pada dasarnya media sosial adalah alat komunikasi dan berbagi seputar kegiatan sehari-hari. Melihat hal-hal baru dan mengomentari kiriman dari teman, chating atau berbicara langsung lewat video call.
Hampir semua yang mencoba media sosial berakhir dengan ketagihan. Barang sehari saja tidak mengaksesnya maka timbul perasaan sedih, kesal dan tidak tenang. Jika sudah sampai pada level ini berarti sudah berada dalam ketagihan 'akut'.
Media sosial seperti pisau bermata dua, ia meningkatkan produktivitas tetapi ia juga bisa menjerat dan membuat ketagihan yang berakhir dengan bengkaknya pengeluaran bulanan. Ini sangat terasa bagi yang uangnya pas-pasan, katakanlah pelajar, mahasiswa dan anak kos yang masih bergantung kepada orang tua. Selain itu, hal yang sangat dirugikan dari semua media sosial adalah berlalunya waktu begitu saja tanpa aktivitas yang bermanfaat.
Dari segi positif, media sosial sangat berguna untuk kegiatan bisnis. Misalnya dalam pemasaran dengan pemasangan iklan ke Facebook (facebook ads) yang cukup manjur, karena pemirsa dapat ditarget sesuai selera dan kemampuan modal. 'Membangun' produk juga terbukti kuat mempengaruhi dengan membuat Halaman. Semakin banyak yang menyukai semakin besar pangsa pasar.
Media sosial juga bisa untuk media pembelajaran. Misalnya Grup Facebook, dengan bergabung ke sebuah grup Anda bisa bertanya banyak hal sesuai tema grup. Misalnya tentang pemrograman komputer.
Sekarang kita hanya bisa menentukan, apakah media sosial yang menguasai kita atau kita yang memegang kontrol dan mengambil manfaat darinya. Jika tidak, hanya ikut-ikutan tetapi tidak ada manfaat yang didapat.
No comments:
Post a Comment