Apa yang Anda bayangkan tentang orang yang hampir selalu tampak bahagia dengan tersenyum setiap bertemu Anda. Apakah ia seorang rakyat biasa, pengawai atau bahkan bos perusahaan, ia terlihat seperti tampak tak ada beban dalam hidupnya. Tetapi benarkah demikian? Tidak! Mereka pasti memiliki masalah hidup seperti Anda, bahkan lebih banyak.
Apa yang membedakan ia dengan kita? Yaitu kemampuan mengelola emosi, mood, suasana hati. Mereka tidak dikendalikan emosinya, tetapi dia yang mengelola emosinya. Mereka sama seperti kita, merasakan lelah, bosan dan jenuh dengan aktivitas sehari-hari, tetapi kendali dirinya masih mampu mengalahkan dan mengontrol suasana hatinya, sehingga ia bisa tersenyum kapan ia mau.
Ambil contoh paling dekat dengan rakyat Indonesia, yaitu Presiden kita sekarang, Joko Widodo. Apa yang terbayang dari beliau? Yaitu sosok yang sederhana, murah senyum dan bersahaja. Hampir setiap di setiap siaran tv, ia tampak senyum dan tampak seperti tak ada beban. Padahal tidaklah demikian, mengurus negara tidaklah mudah, bandingkan dengan diri kita sendiri, apakah sudah bisa mengurus diri sendiri atau keluarga? Jokowi lebih dari itu, tak hanya dirinya, keluarganya tetapi ratusan juta penduduk Indonesia menjadi pikirannya.
Lantas apa yang dapat kita petik pelajaran dari mengelola emosi ini? Kesimpulannya yaitu jangan mau dikendalikan emosi, tetapi kitalah yang mengendalikannya. Caranya dengan latihan sabar, meniru mereka yang telah sukses mengelola emosi, mudah tersenyum dan biasakan berbagi dengan teman kita. Apa yang bisa Anda bagikan, bagikanlah, jangan biasakan 'makan sendiri-kenyang sendiri'. Mulai dengan cara sederhana, tak masalah hanya dengan memberikan septong roti kepada teman Anda.
Penulis sangat terkesan dengan gaya lobi 'meja makan' Jokowi. Ia mengajak makan bersama di satu meja makan besar bersama pihak yang akan bernegosiasi. Hasilnya, sukses besar, kesepakatan mudah tercapai. Ini terkait dengan sifat pelit dan mudah berbagi, jika Anda senang memberikan makanan ke teman dengan ikhlas, Anda akan lebih dihargai, disegani dan disenangi teman Anda. Sudah menjadi rahasia umum, orang yang pelit pasti dibenci orang.
^Baca juga: Pandai memanfaatkan potensi yang dimiliki.
No comments:
Post a Comment