Setiap orang punya potensi tetapi tidak semua setiap orang mampu memanfaatkannya. Orang yang hanya pintar dan berbakat saja bisa dikalahkan oleh orang yang biasa-biasa saja tetapi ulet dan pantang menyerah. Ada orang yang bisa menulis sekaligus memproduksi buku, ada berpotensi jadi bos dan ada lagi yang lain hanya menjadi karyawan biasa.
Bagi yang punya keahlian menulis sebanyak tiga sampai lima judul (artikel) setiap hari tetapi tidak menulis, maka sangat rugilah dia. Sebaliknya orang lain yang hanya mampu menulis satu judul tetapi konsisten setiap hari, maka ia lebih beruntung. Bakat yang hebat bisa dikalahkan oleh konsistensi.
Anda yang paling tahu apa bakat Anda, dengan melihat apa yang bisa 'dijual' dari Anda. Jika Anda tidak bisa melihat potensi Anda, tanyakan kepada teman Anda, apa yang bisa dimanfaatkan dari Anda. Setelah mengetahui bakat tersebut, saat mulai langkah pertama saat ini untuk bekerja. Anda mungkin butuh banyak membaca dan bertanya tentang usaha yang akan Anda rintis dari orang yang telah berpengalaman di bidangnya daripada mencoba 'trial and error' dari semula. Terlalu banyak waktu yang dibutuhkan untuk itu.
Pembunuh bakat adalah rasa bosan dan malas. Anda harus mencintai pekerjaan Anda, sebab jika menganggapnya sebagai beban, muncul keinginan untuk berhenti dari pekerjaan. Jika Anda terkesan dan merasa suatu pekerjaan orang lain sangat asyik, tidaklah selalu benar demikian. Mereka juga sama seperti Anda, melawan bosan dan rasa malas. Jadi, cintailah pekerjaan Anda dan lakukan yang terbaik.
Jika di tengah jalan Anda menghadapi rintangan itu memang sudah seharusnya, karena tidak selalu berjalan mulus. Dengan semakin sering menyelesaikan masalah yang dihadapi membuat Anda semakin ahli di bidang yang Anda tekuni.
^Baca juga: Mental yang sehat menyelamatkan Anda.
No comments:
Post a Comment