Tuesday, September 16, 2014

Bagaimana Teknik Translate Seorang Penulis

Kita sadar bahwa bahasa Internasional bukan bahasa Indonesia, mau tidak mau kalau ingin menjadi seorang penulis online dan menulis dari artikel mancanegara harus memahami bahasa Inggris, tidak perlu secara lisan, cukup secara tulisan. Media translator seperti Google Translate sudah memadai, tetapi tidak cukup baik jika hasil terjemah tanpa analisa.

Mengapa? Karena kita tahu Google Translate itu aplikasi, bukan manusia. Ia dibagun oleh perpaduan programer, analis, dan juga ahli tata bahasa. Jika Anda perhatikan, terkadang hasil tranlsate terlihat janggal, dan jika tetap dipaksakan juga itu juga yang dipublish ke pembaca, pembaca akan bingung, apa maksud artikel yang Anda publish, bagaimana pengunjung mengerti sedang Anda saja bingung?


Lalu bagaimana solusinya?
Dari SD sampai SMA Anda sudah pasti pernah belajar bahasa Inggris, banyak atau sedikit Anda sudah mengerti bahasa Inggris. Pondasinya sudah ada. Bahasa Inggris sudah bukan dianggap hal yang tabu. Lagi pula, translator Google Translate sudah sangat membantu.

Yang perlu Anda tingkatkan hanya analisa. Itu saja. Setelah Anda translate, coba baca dari awal sampai akhir, jika belum menemukan inti dari tulisan, ulangi lagi sampai benar-benar paham apa makna tulisan itu. Untuk istilah-istilah yang belum Anda mengerti, silahkan cari di Google dahulu.

Setelah Anda paham, selanjutnya Anda gunakan bahasa Anda sendiri. Jangan terpaku pada kalimat hasil translate, karena akan membuat bacaan terasa kaku, aneh dan garing. Gunakan bahasa yang pas dengan bahasa Indonesia dari ejaan, titik koma dan penentuan paragraf-paragraf.

Setelah artikel selesai ditulis, baca ulang untuk memastikan ejaan sudah benar. Jangan publish sebelum yakin sudah benar-benar siap untuk dipublish.

^Baca juga: Modal membangun web.

No comments:

Post a Comment