Ilustrasi meja kerja. Credit: pexels.com |
Pertama, Anda bersyukur otak masih bekerja dengan optimal. Bersyukur Anda masih mempunyai mimpi (cita-cita), sebab itu menandakan Anda masih semangat dalam menjalani hidup ini. Jika semangat tidak ada lagi, hidup tak berarti lagi, bukan?
Kedua, analisa setiap ide yang datang, sebab tidak semua ide layak diwujudkan. Misalnya tatkala ide bertentangan dengan agama atau hukum negara. Selain itu, apakah waktu memungkinkan jika ide itu diwujudkan sembari Anda melakukan aktivitas seperti biasa. Pertanyaannya? Mampukah Anda membagi waktu antara pekerjaan utama dengan jika ide Anda benar-benar diwujudkan.
Anda punya pekerjaan utama yang menjadi prioritas yang tidak bisa Anda abaikan. Jika keduanya layak dijalankan, Anda luar biasa.
Ketiga, kesiapan mental dan fisik Anda. Jika Anda seorang mahasiswa atau pegawai sambil mewujudkan ide Anda, berarti mental dan fisik Anda benar-benar diuji. Anda 'tidak boleh' sakit dan siap menerima setiap tantangan yang datang. Kesehatan fisik harus benar-benar dijaga, misalnya dengan asupan makanan bergizi dan tidur cukup.
Keempat, tidak harus begadang. Kesehatan merupakan investasi jangka panjang, jangan berpikir akan menjalani hidup sehat setelah sukses, itu merupakan prinsip yang salah. Kesehatan dijaga mulai dari sekarang sampai tutup usia. Jadi, jangan korbankan waktu tidur Anda demi menjalankan dua pekerjaan sekaligus. Ingat, tubuh Anda butuh istirahat, itu adalah hak tubuh yang wajib dipenuhi.
Kesimpulannya, Anda tidak bisa melarang otak Anda untuk memberikan ide-ide dan terkadang selalu menarik dan menantang. Tetapi yang perlu adalah menanggapinya dengan bijak. Pikirkan pelan-pelan dan lihat kondisi Anda, jika tidak memungkinkan sebaiknya batalkan saja atau tunda, tunggu waktu luang datang dan wujudkan.